Ads 468x60px

Selamat Datang di Kapten48 Site .::Tempat Berbagi Artikel, Music, Video, Fan Art, Fan Fact, Jadwal Perfom dan Semua Hal yang Berkaitan Dengan JKT48 dan 48Family::. Have Fun ^_^ Selamat Membaca dan Semoga Bermanfaat

Friday, July 12, 2013

[FanFict] "Tak Selamanya Kita Bersama dan Tak Selamanya Kita Berpisah"

Halo sobat pembaca kapten48, iseng - iseng di bulan puasa ini Kpaten buat FanFict nih. ya itung - itung berkarya dikit lah. Delusitiap hari gak berguna mendingan di tulis kan?? siapa tau bisa jadi referensi buat kalian untuk menimbulkan bakat menulis kalian.

FanFict kali ini Kapten buat khusus untuk :
Jessica Veranda Tanumihardja
Seorang cewek yang sangat memotivasi hidup Kapten *ceileh.

Sedikit Reviwe ...
FanFict ini meceritakan tentang sorang lelaki yang sangat pensaran dengan seorang gadis yang berasal dari sekolah musuhnya. Tapi pada akhirnya si lelaki dan si gadis bisa bertemu dan berpacaran. Tapi setelah lama menjalani hubungan, mereka harus dipisahkan dengan cara yang menyulitkan bagi kedua orang itu.

Berikut FanFict nya, selamat membaca ........


-o0o-

 "Tak Selamanya Kita Bersama dan Tak Selamanya Kita Berpisah"

Yulian itulah namaku. Anak lulusan SMP yang sekarang masih bingung untuk mencari sekolah SMA. Aku tumbuh dari keluarga yang bisa dikatakan mampu. Pada saat pendaftaran siswa baru aku mencoba untuk mendaftar ke salah satu SMA favorit didaerah ku, tetapi itu hal yang sia – sia sudah aku coba dan hasilnya ..... Ya GAGAL !!!! Aku memang anak yang tidak terlalu pandai, dan akhirnya aku memutuskan untuk memilih sekolah yang jauh berbeda dengan sekolah favorit itu, tetapi anehnya sekolah ini saling berseberangan dengan sekolah Favorit itu.

Sebelumnya memang sudah aku duga, kalau aku tidak akan mampu untuk masuk ke sekolah sebaik itu, dan itu memang terjadi !!! Dan hanya aku lah yang bersekolah ke SMA yang jauh dari kata baik, semua teman – teman SMP kebanyakan masuk ke SMA favorit itu, dan ada juga yang keluar kota. Perasaan kecewa pun semakin hari sudah semakin berkurang, waktunya MOS pun tiba !!!!

Pada waktu MOS aku sering dihukum oleh kakak kelas karena sering datang terlambat, tidak memakai atribut sebagaimana mestinya, dan itu semua semakin membuatku menjadi anak yang .... ya boleh dikatakan “kurang ajar” karena aku sudah semakin berani membentak kepada teman sebaya. Aku juga merasakan perubahan itu, tapi bagai mana lagi ?! itulah kehidupan. Aku tidak punya teman dekat disini, semua temanku sukses masuk ke SMA pilihan mereka. Tak ada teman untuk bercerita.
*Skip

~ 2 Tahun Kemudian ~

Tidak terasa aku sudah kelas 3 SMA, dan aku pun semakin menjadi – jadi !!! semakin nakal,, dan sering usil ke teman,, sampai – sampai aku dipanggil dengan sebutan “GENK” ya memang pantas sebutan itu untukku. Suatu hari setelah pulang sekolah aku dan teman –teman ku sedang duduk santai di depan warung yang tidak jauh dari sekolah. Tiba – tiba ada 4 cewek dari SMA favorit yang lokasinya berseberangan dengan SMA tempatku bersekolah. Aneh rasanya melihat mereka lewat daerah ini, soalnya anak – anak SMA favorit itu biasa takut untuk lewat sini. Serentak aku dan teman – temanku langsung menghadang mereka dan tak lupa juga kita berencana untuk memalak mereka berempat.

TAPI... setelah aku menghampirinya dan aku menabrak salah seorang dari mereka yang aku belum tau namnya, entah mengapa aku tiba – tiba mengurungkan niat jahatku kepada mereka. Dan aku menolong cewek yang terjatuh saat aku tabrak itu. Memang tidak biasanya aku melakukan ini, dan satu hal lagi yang membuatku bingung. Cewek itu malah memberi senyuman indahnya kepadaku walau sudah aku tabrak, dan dia meminta maaf kepadaku. Padahal jelas – jelas aku yang menabraknya dan aku yang salah. Dan aku mengijinkan 4 cewek itu untuk melanjutkan perjalanannya.

Tentu saja teman – teman ku heran melihat perilakuku saat itu, karena mereka melihat aku yang biasanya bringas kalau melihat anak SMA sebelah lewat daerah sini. Sedangkan saat itu aku berperilaku sangat jauh berbeda dengan biasanya. Entah apa yang menyebabkan itu semua terjadi padaku.

Mulai saat itu lah aku mulai sering melamun kan cewek misterius itu. Saat mau tidur selalu ingat senyumannya. Mau makan selalu ingat kata – kata lembutnya. Mau berangkat sekolah selalu ingat wajahnya yang cantik. Serasa hidupku ini terbayang–bayang wajahnya. Itu semua semakin membuatku penasaran untuk mengetahui namanya. Tetapi rasanya malu saat seorang GENK sekolah menanyakan tentang seorang cewek yang berasal dari SMA favorit. Akhirnya aku hanya bisa menunggu cewek itu lewat di daerah ini lagi untuk menanyakan langsung kepadanya. Tapi hasilnya NIHIL ..... sudah hampir 2 minggu aku menunggu dia lewat di depan warung yang biasanya dijadikan tempat nongkrong aku dan teman – temanku. Entah karena dia trauma karena dia hampir di palak oleh temanku atau karena hal lain, itu membuatku semakin penasaran !!!

Akhirnya pada suatu hari aku memberanikan diriku untuk bertanya kepada temanku tentang cewek misterius itu. Tapi bukan jawaban yang sepantasnya yang aku dapatkan, melainkan ejek’an dan kata–kata hina yang aku dapatkan. “apa-apa’an kamu ini ??? SMA itu kan musuh kita !!! jangan-jangan kamu suka ya sama cewek itu!!! Dasar ketua genk pengecut !!!” kata seorang teman ku. Dan mulai saat itulah aku mulai dibenci, tak punya teman lagi seprti awal masuk SMA dulu. Suatu hari di jam istirahat yang sepi, sejenak aku berfikir “Apa salahnya aku mencintai seseorang, itu kan memang kodrat manusia !!! ngapain aku malu, kan aku gak salah !!!”

Keesokan akhirnya aku berniat untuk mencari tahu siapa nama cewek misterius itu, entah bagaimanapun caranya aku harus tahu nama cewek itu. Sepulang sekolah aku langsung berlari keluar sekolah dan mencoba untuk masuk ke SMA favorit itu, tapi satpam di situ mengusirku, tak tau apa alasannya. Akhirnya sedikit otak kriminalku keluar, aku mencoba memanjat pagar belakang sekolah itu, dan mencoba bertanya kepada salah satu murid di sana. Lagi – lagi perasaan malulah yang melandaku saat itu. Karena murid – murid SMA favorit itu tahu kalau aku itu genk yang bringas.

Tapi demi cewek itu aku menahan rasa maluku. Tapi tak semudah itu, saat aku ingin bertanya aku tertangkap basah oleh seorang guru setempat, dia mengira bahwa aku ingin mencuri. Tanpa menunggu lagi, guru itu langsung membawaku pergi dari sekolah. Ya... lagi–lagi gagal.. selalu kegagalan yang melanda hidupku. Memang benar kata orang cinta itu butuh perjuangan. Tapi sebenarnya aku masih bingung dengan perasanku sendiri, kenapa aku mati – matian mencari tau info tentang cewek misterius itu??? Paling juga dia gak mau berteman dengan anak berandalan yang berasal dari sekolah yang hampir 180° berbeda dengan sekolah cewek misterius itu.

Setelah gagal mendapatkan namanya aku pun pulang dengan rasa putus asa dan sangat kecewa. Tiba – tiba tidak sengaja aku berpapasan dengan cewek misterius itu didekat Halte Bus, aku coba untuk menghampirinya tapi hasilnya sia- sia. Aku terlambat.... dia sudah terlebih dulu naik bus. Kejadian itu semakin menambah rasa putus asa dan kecewaku. Lagi – lagi aku pulang tanpa sepenggal namanya. Keesokan harinya aku berangkat sekolah seperti biasanya, ditengah jalan aku teringat kalau di sekolah ada ujian, seketika itu aku pun memacu kendaraanku semakin cepat. Setelah sampai di depan gerbang sekolah aku melihat segerombolan cewek dari SMA sebelah diantaranya ada cewek misterius itu. Aku mencoba untuk tidak menghiraukannya dan masuk ke ruang kelas.

Saat mengerjakan soal entah mengapa aku tiba - tiba seperti mendengar suara cewek misterius itu, dan aku pun mulai membayangkannya. Senyumanku tak tertahan ketika membayangkan wajahnya. PLAK!!. Auhhh! Seonggok penghapus papan tulis mendarat di dahiku. Ternyata pengawas yang mengawasi ruanganku ketika ujian mengamatiku sedari tadi. Sebuah kekonyolan yang sedikit mengurangi ketegangan waktu ujian. Ku lihat jam dinding yang menunjuk pukul 07.50. Ya tuhan! Berapa lamakah aku melamunkanmu?. Gerutuku dalam hati.

Aku menyesal atas semua perbuatanku melamunkannya. Tapi jujur! Aku benar-benar tak bisa melupakannya! Begitupun aku tak bisa berhenti melamunkannya. Ujian kali ini sungguh tak berarti dan aku tidak  merasakan tanggung jawab untuk belajar sekalipun. Buta, yah.. hal ini yang sekarang kurasakan. Dalam pikiranku hanya tertuju kepadanya. Tidak ada satupun yang kurasakan selain hanya ingin tau namanya.

Saat pembagian hasil ulangan aku sangat terkejut dengan nilaiku sendiri. 4, nilai itu lah yang aku dapatkan. Memang aku anak yang tidak terlalu pintar, tetapi tidak seburuk ini nilai yang biasanya aku dapat. KRRRIINNGGGG bel pulang sekolah berbunyi, aku pun pulang sekolah dengan muka lesu. Tapi untuk ke-2 kalainya aku berpapasan dengan cewek mesterius itu dan kali ini kucoba kukejar. Dan YEESSSS...... aku bisa berbicara dengannya walaupun sangat sebentar. “Hey aku Yulian, boleh tau nama kamu gk??” kalimat pertamaku yang aku ucapkan keseorang cewek dengan lembut. “Iya namaku Veranda, udah dulu ya aku mau pulang” pergi meninggalkanku dan langsung naik bus. Tapi waktu itu aku sangat senang walapun aku hanya bisa mendapatkan sepenggal namanya saja. VERANDA itulah namanya, indah seperti orangnya yang cantik.

Karena senangnya aku pun langusng pulang kerumah, rasanya ingin berteriak sekeras mungkin. “Sekarang yang ingin aku tahu alamat ramahnya dan nomor Handphone nya” gumamku di dalam hati. Kesesokan harinya tepatnya sepulang sekolah aku langsung menunggu di depan gerbang sekolah favorit itu untuk menunggu Veranda keluar tapi sudah lebih dari 1 jam aku menunggu tapi Veranda pun gak keluar – keluar.

Ternyata setelah aku tanya ke salahseorang temannya dia sedang sakit, dan aku coba minta alamt rumahnya dan DAPAT. Gak berfikir panjang akupun langsung menuju ke rumahnya yang memang lumayan jauh dari komplek sekolahan. Setelah hampir 15 menit aku muter – muter akhirnya aku menemukan rumhanya. Dan aku memeranikan diri untuk masuk kerumahnya, “Tok,,tok,,tok,, selmat siang”. Tak lama kemudian Veranda pun kelar dengan kaki terpincang  pincang, aku pun kaget melihatnya, padahal kemarin aku masih melihatnya sehat – sehat saja. Sepontan aku bertanya kepadanya “loh kai kamu kenapa Ve??? Perasaan kemarin gk papa??”. “kakiku ter kilir waktu turun dari bus kemarin, oh iya kamu kok kesini ada apa ya??” sautnya padaku. Aku pun bingung ingin menjawab apa, aku aja gak tahu apa alsanku kesini, dan .... “aku kesini pengen minta maaf masalah waktu itu, yang aku dan teman – temanku nabrak kamu dan sekalian aku pengen njenguk kamu, soalnya tadi sekolah kamu heboh saat kamu gak masuk” terpaksa kujawab dengan jawaban seadanya.

“owh iya gakpapa kok, eh iya terima kasih ya kamu udah mau liha tkeadaanku kerumah” jawabnya dengan lembut. “Oh iya kaki kamu maish sakit? Terus kamu besuk gak sekolah donk???”. “Iya pinginnya sih sekolah tapi kakiku masih sakit, dan aku belum bisa naik motor sendiri”, jawabnya dengan suara sedih. Aku melihatnya kasihan seorang cewek cantik yang semangat sekolah tapi harus terhalnag karen kakinya sakit. Akhirnya aku pun menwarinya untuk aku jemput setiap hari, “bagai mana kalau aku jemput aja setiap hari sampek kaimu sembuh???. “Ahhh enggak ahh nanti malah ngerepotin!!!”. “Gak kok, aku gk ngerasa keberatan malhan aku seneng banget bisa berangkat sekolah bareng kamu!!!”

“Hmmm gimana ya??? Iya deh gakpapa tapi benerya gk ngerepotin??”. “gak kok, oh ya boleh minta nomer HandPhone nya besuk aku telfon kalau mau berangkat !!!”. “boleh kok , nih !!!”, Veranda memberikan kartunamanya kepadaku. Setelah bercengkrama cukup lama aku pun pulang. Di percakapan singkat itu aku merasa senang karena aku bisa mendapatkan nomor Handphone nya, terbayar sudah kerja kerasku selama ini untuk mendapatkan nama dan nomor Handphone nya. Sepanjang perjalanan pulang aku bergumam sendri di dalah hati, betapa senangnya diriku saat tahu alamat rumah dan nomor handphone nya dan aku bisa berangkat sekolah berdua dengannya.

Keesokan harinya aku bergegas berangkat untuk menjemput Veranda, kusiapkan sepeda motor yang biasanya aku pakai berangkat sekolah lebih awal dari biasanya. Sesampainya dirumah Veranda aku kira aku terlalu pagi ternyata Veranda udah menunggu di depan rumahnya dengan dandanan yang tidak berlebihan. Akurasa dia itu PEMALU TAPI TETAP FASHIONABLE. “Udah lama ya nunggunya, maaf ya !!!” . “iya gakpapa kok, yuk kita berangkat !!” jawabnya halus. Tidak ada hal yang meraik saat perjalanan sekolah, hanya saja kenapa baru kali ini aku merasa sangat senang. Bisa membonceng seorang cewek yang sudah membuatku penasaran, apakah ini namanya cinta???

Tepat perempatan sebelum sekolah aku turunkan Veranda di situ, sebenarnya aku tidak tega melihatnya berjalan dengan terpincang, walaupun sekolahnya sudah tidak jauh lagi. Tapi mau bagaimana lagi, jika aku turunkan dia tepat di depan gerbang sekolah pasti dia malu sudah dibonceng oleh lelaki yang berasal dari SMA pinggiran seperti aku ini dan tentunya aku juga akan merasa malu, mengingat akku dulu mantan ketua genk di sekolahku yang sangat benci dengan murid – murid SMA favorit itu. “Ve, kamu turun disini aja ya, maaf gk bisa antar sampai gerbang, kamu tahu sendirikan kalau aku benci banget sama sekolahanmu”. “iya gakpapa kok, ini udah lebih dari cukup ko, terima kasih banyak ya Yul”. Lagi – lagi dia menjawab dengan lembut dan selalu rendah hati, itu yang aku suka darinya.

Kitapun pergi kesekolah sendiri – sendiri. Saat di sekolah aku sering melamun, senyum - senyum sendiri. Hahahahahah... lucu sekali seorang mantan genk sekolah yang luluh saat melihat seorang cewek dan cewek itu berasal dari SMA yang dibencinya. Sejenak aku merenung dan berfikir, ternyata perilaku selama ini, perlikakuku saat aku menjadi seorang genk yang bringas itu semua tak ada gunanya lagi. Aku sadar itu semua salah, tanpa aku sadari aku sudah mulai berubah walaupun itu tidak banyak. Dan itu karena cewek itu, ya Veranda yang sudah membuat aku menjadi begini.

*Skip

Sepulang sekolah aku menuggu Veranda di perempatan tempat aku menurunkannya tadi pagi, karena aku masih belum berani menjemputnya langsung didepan gerbang sekolahnya. Tak lama kemudian dia pun datang, “loh kamu mau ngantar aku pulang juga ya Yul???? “ katanya padaku. “Tentulah, masak aku tega lihat kamu yang sedang sakit naik Bus sendirian, udah deh sekarang aku antar jemput kamu ke sekolah, OK !!!”, jawabku penuh semangat. “Beneran?? Ternyata genk itu punya rasa belas kasih juga ya, hahahaha, kamu itu sebenarnya baik lho, kenapa kamu mau jadi genk!!!!”, sautnya sambil tersenyum. “Udah jangan bahas itu, malu aku Ve, yuk kita pulang” kujawab dengan wajah memerah.

Kami berdua pun meninggalkan tempat itu dan menuju ke rumah Veranda. Sesampainya di rumah Veranda aku dekejutkan dengan kata – kata veranda, “Yul, makasih ya, oh iya jangan lupa belajar ya!!!”. Hmmmm kenapa Veranda peduli banget sama aku, sedangkan orang tuaku aja sudah tidak mau ngurus aku lagi. “ha?? Oh iya pasti !! aku kan besuk ada ulangan jadi pasti belajar kok Ve”, aku jawab dengan heran dan tentunya kaget. Aku pun langusng pamit pulang. Malam harinya aku dikejutkan dengan 1 SMS dari veranda yang isinya”Yulian jangan lupa belajar ya besuk kamu ada ulangan kan????”. Seketika langsung ambil buku dan belajar deh, hehehehe gara – gara sms itu aku semakin giat belajar.

Keesokan harinya seperti biasa aku jemput Veranda dirumahnya, dan senyuman manis sebagai sambutan kedatanganku pun menambah semangat di hari – hariku. Selama berteman dengan Veranda banyak perubahan hidup yang aku alami yang awalnya aku anak yanga sangat nakal sekarang jadi anak pendiam, dan mulai tumbuh kemauanku untuk belajar. Sampai – sampai teman – teman sekolahku heran denganku.

2 Minggu berlalu, kaki Verandapun sudah sembuh. Tapi aku ingin tetap mengantar jemput dia ke sekolah. Dan untungnya dia mau menerima tawaranku, dengan jawaban yang kocak. “Hmm boleh aja sih, tapi kamu kok kayak supir pribadiku ya wkwkwkwkwk” jawabnya tersenyum. Aku sangat senang melihat dia tertawa lagi, karena dia pernah cerita kalau di sekolahnya dia tidak punya teman yang baik sepertiku (*tambah seneng deh). Setelah lama bersahabat dengan Veranda aku mulai ada rasa ingin untuk menjadi pacarnya, tapi apa dia mau pacaran dengan anak dari sekoklah yang buruk dan mantan genk seperti aku ini. Tapi mengingat usaha kerasku sebelum – sebelumnya untuk mendapantak info tentang Veranda masak aku berhenti sampai disini.\

Akhirnya pada suatu hari saat liburan aku mengajaknya untuk jalan – jalan ke taman yang kata sih menjadi tempat favoritnya. Dan disitu lah aku mulai mengatakan isi perasaanku ke Veranda. Dengan gugup aku mengatakan

“Ve, semenjak pertama aku bertemu denganmu hidupku serasa berubah. Baru kali ini aku punya temen cewek. Kamu ingat gk pertama kali kita bertemu? Waktu aku masih nakal dan ingin memalakmu, pada saat itulah aku mulai suka padamu, dan aku penasaran siapakah namamu karena kita belum saling kenal”.

“Hhhmmm iya kenapa kamu kok tiba – tiba bilang gini??? Kita kan sahabat gak lebih kan???” jawabnya sambil menatp mataku dan menepuk pundakku

“Memang awalnya aku hanya ingin bersahabat denganmu, tapi saat kamu ada disisiku aku merasa nyaman, dan pasti didalam benakmu tidak mau mempunya pacar seperti aku ini. Anak nakal dari sekolah yang jelek, beda jauh sama kamu”,  jawabku sambil sedih *pppffftttt

“Kata siapa mau?? Aku suka kok punya temen kayak kamu, kamu itu perhatian!!! Apalagi kamu jadi pacar aku, wahh tambah seneng lagi, hehehehe” jawab Veranda sambil senyum kepadaku

“Jadi kamu mau jadi pacar aku?? Aku mau ngelakuin apa aja demi kamu ko!!!” sautku dengan semangat

“iya, aku mau tapi kamu janji bakal berubah ya” kata Veranda

“Pasti Ve, terima kasih ya Ve....” jawab dengan sangat bahagia

*Skip
~Beberappa Bulan Kemudian~

            Setelah Ujian Nasional aku mendapatkan nilai lumayan memuaskan dan kami berdua memutuskan untuk memilih universitas yang sama dengan jurusan yang sama. Sungguh bahagianya diriku, memiliki pendamping hidup yang nyaris sempurna ini, kau berharap sih selamanya.

Setelah 1 Semester lamanya kita Universitas itu, Veranda yang saat itu masih menjadi pacarku *lumayan langgeng* berniat untuk mengikuti suatu audisi Idol Group, katanya sih Idol Group pertama di Indonesia. Ya, pasti lah gw sebagai pacarnya sangat mendukung. Tepat satu hari aku di kasih tau oleh Veranda tentang berita ini, aku langsung punya inisiatif untuk mengantarkannya ke tempat audisi.

Tapi …… setelah tiba di rumahnya, gw kaget banget, katanya orang tua si Doi Veranda lagi demam. Terus gw minta ijin ke ortunya untuk masuk ke kamarnya buat liat kondisi Veranda. Al hasil boleh lah … kan pacarnya hehehe. Pas udah duduk di tempat tidurnya, gw pegang kening Veranda, ternyata lumayan panas. Jadi aku saranin dia gak usah dulu deh ikut audisi JKT48.

Niat gw kan baik, suapaya kondisi Veranda cepet sembuh dulu. Tapi dia gk mau, dia tetep mau ikut audisi itu dia ngotot ke gw suruh nganterin ke tempat audisi. Sekali lagi gw coba nasehatin dia, gw bilang “Kesehatan itu nomer 1 sayang … lain kali pasti ada kok audisi kayak gitu lagi”  . Dia malah bilang “Kalau gk mau anterin ya sudah” tiba – tiba dia keluar kamar sambil jalan agak sempoyongan. Waktu dia keluar gw masih di kamarnya, bukan bermaksut mau nyolong barang atau apalah itu. Gw Cuma cari brosur pembukaan audisi JKT48 itu.

Gak lama gw nyari, ketemu tuh brosurnya. Tertulis disitu cara pendaftaran sesi pertama bisa mengirimkan Foto/Gambar/Video ke alamat yg tertera. Tanpa pikir panjang gw langsung nyamperin Veranda dan nunjukin ke dia kalau dia masih bisa ikut Audisi walaupun gk dateng ke tempat audisinya.  Nah, gw seneng banget setelah kasih berita itu pacar gw satu ini mukanya langsung senyum gitu. Dia langsung ngirim Foto-nya waktu jadi model dulu ke alamat e-mail yang tertera.

*skip*
           
1 Minggu berlalu, Veranda menghubingiku bahwa dia sudah mendapatkan balasan e-mail dari Agency yang mengadakan audisi JKT48. Isi nya pun buat gw dan pastinya Veranda sendiri seneng, karena pada lampiran e-mail balasan itu, Veranda lolos seleksi dan masuk ke seleksi ke-2

Setelah berbulan – bulan aku dan Veranda serta keluarganya berjuang keras mengikuti Audisi itu, dan sangat menantikan pengumumannya. Akhirnya hari yang kami tunggu – tunggu itu pun tiba, ya… itu hari pengumuman audisi JKT48. Hanya ada perasaan penasaran dan deg – deg’an yang kami alami saat itu, pala lagi kami hanya boleh menunggu di luar. Ber-jam jam kami menunggu, akhirnya terbayarlah rasa penasaran dan kerja keras kita selama ini, memang “Usaha Keras itu Tak Akan Mengkhianati”.

Veranda keluar dari ruang audisi itu dengan wajah gembira, dan member tahu kepada kita semua (aku dan keluarga veranda) bahwa dia di terima menjadi Member JKT48. Keluarga Veranda pun mengajak untuk merayakan atas di terimanya Veranda menjadi Member JKT48, namun aku menolak untuk ikut, ya aku merasa malu aja setiap hari harus merpoti keluarganya nya.

*skip*

1 minggu berlalu, ada niatku untuk melihat Perfom pacarku itu, yah walaupun JKT48 masih perfom dalam bentuk promosi. Tapi, sebagai seorang kekasih kan harus mensupportnya True???.
Saat itu JKT48 yang tentunya ada Veranda di situ perfom di salah satu Mall di Jakarta. Hamper 2 jam lamanya, akhirnya Promo itu selesai. Aku langsung menghampiri Veranda yang dia tidak tahu bahwa sebenarnya aku menonton perfomnya.
“Loh. Kamu kok ke sini??? Kenapa gak bilang – bilang kalau mau kesini??” Tanya dia kepadaku.
“Mau liat perfom JKT48 dan tentunya liat perfom kamu ^__^” jawabku mdengan manis.

Tapi kelihatannya saat aku datang kesana dia kelihatannya malah gk suka, dia malah ngomong “Aduh …. Bilang – bilang dong kalau mau dating, soalnya …….. ” yah perkataannya belum selesai karena di tarik oleh salah satu temannya untuk segera pulang dengan rombongan member JKT48 yang lain. Semakin membuatku pensaran, kenapa aku tidak boleh melihatnya perfom. Akupun memutuskan untuk pulang.

Pada malam harinya aku iseng untuk nelfon Veranda, niat Cuma mau ngingetin kalau jangn lupa makan malan + jaga kesehatan, soalnya pasti capek banget perfom tadi siang. Tapi .. hasil nya??? NIHIL … Telfonku tidak di angkat, tak tau kenapa. Aku hanya mendapat sapa’an lembuat suara operator “Maaf Nomor yg Anda Hubungi …….”
1 Jam kemudian aku mendapat SMS dari Veranda. Isi SMS nya “Maaf saying tadi aku masih ada urusan, mau gak kita jalan – jalan ke taman. Jemput aku ya sekarang aku tunggu di rumah”

Seneng rasanya dapet SMS itu dari Veranda, tapi saat gw lihat jam, ternyata sudah jam 10 Malem. Dalm pikiran gw “emang Veranda mau ngomongin apa sampek malem – malem gini ketemuan, penting kah???”. Buat menjawab rasa penasaranku, aku langsung ke rumahnya untuk menjemputnya. Pas gw udah dateng di rumahnya, dia sudah ada di depan pintu. Kita langsung ke Taman yang menjadi tempat kesayangannya dan juga menjadi tempat gw sama Veranda Jadian.

Memang tempat itu gak bakal aku lupa’in, karena tempat itu banyak kenangan indah yag terjadi. Tapi malam itu sangat berbeda. Setibanya di taman, Veranda menangis. Entah mengapa? mungkin dia terharu mengingat msa – masa dulu yang indah. Saat aku ingin memeluk dan menghapus air mata di pipinya, Veranda lari dan duduk di salah satu bangku yang ada di taman itu. Aku menghampirinya dan coba bertanya “Kamu kenpa Ve???”

Lalu dia mencoba menjawab dengan suara tersedak – sedak karena menangis, “Tadi sewaktu pulang perfom, aku di tegur oleh official, gara – gara tadi aku kan sempet ngbrol sama kamu sewaktu perfom selesai. Nah aku disitu aku di ancam di keluarin dari JKT48 karena aku melanggar Golden Rules.”

Gw bingung lihat jawaban dari Veranda, “nah, emang golden rules itu apa??? Apa yg kamu larang??” Tanyaku untuk memperjelas
“Golden Rules itu peraturan yang harus dipatuhi oleh semua member JKT48, dan salah satu peraturannya para member itu tidak boleh berpacaran, jadi ……..” menjawab sambil menangis yang semakin menjadi.

Langsung waktu itu gw sedih banget pingin nangis rasanya, gw bingung apa yang harus gw lakuin. Milih Veranda berkarya tapi tidak lagi jadi pacarku / Memilih Veranda menjadi seorang gadis biasa yang masih menjadi pacarku. “Jadi yang kamu pengen sekarang gimana??” tanyaku kepada nya.

“Aku masih pengen di JKT48 tapi aku pingin juga tetep jadi pacar kamu. Aku bingung”

“Gak usah bingung dong kan saat ini masih ada aku” aku coba menghibur.
“Gini saja, lebih baik hubungan kita sudah sampai disini dulu aja, kamu terus aja berkarya dengan JKT48 itu cita – cita kamu kan?? Itu impian kamu kan?? Mungkin kita memang belum jodoh. Kan jodoh itu sudah diatur. Aku lebih seneng lihat senyuman kebahgianmu saat kamu meraih impianmu dari pada melihat senyumanmu saat kau disisiku” Jawabku sambil tersenyum walaupun sebenarnya sakit banget rasanya.

Tiba – tiba ada mobil warna hitam, dan orang didalamnya Memanggil Veranda. Aku tidak asing suara itu, itu suara ibunda Veranda. Pasti Ibunya kawatir melihat anaknya yang sekarang sudah menjadi seorang bintang saat malam – malam begini tidak berada dirmah malah maen sama seorang cowo biasa.

“Eh, itu ibu kamu ya.. kayaknya ibu kamu kawatir tuh. Udah pulangsana ntar kecapek’an .. besuk kan ada Jadwal sekolah” aku menyuruhnya diaa pulang

“Tapi …………” jawab veranda sambil jalan menuju mobilnya.

“Ve, ayo cepat ini sudah malam, kamu perlu istirahat” panggi mama-nya dengan suara keras.


*Skip*


Hari pun berganti pagi, aku lihat HP ada SMS dari Veranda. “Selamat Pagi udah bangun belom nih?? Terima kasih ya selama ini sudah mau menjadi pendamping setiaku semoga kita dipertemukan lagi walau belum pasti itu kapan”

Aku hanya bisa tersenyum, memang setiap hari dia mengirim SMS seperti padaku aku pun sebaliknya, tapi entah rasanya berbeda banget. Yah, rasanya sangat sedih apalagi Gw dan Veranda sendiri yang berusaha keras demi dia masuk ke JKT48. Tapi setelah dia masuk JKT48 malah ini yang terjadi. Hmm….

1 Tahun berlalu, kini JKT48 pun sudah menjadi besar dan di kenal dimana – mana, dan bahagianya diriku saat aku masih bisa melihat sang mantan pacarku masih terus berkarya sering jalannya waktu dengan JKT48. Salah satu impian dari ratusan bahkan ribuan impian yang diinginkan Veranda kini sudah tercapai.

Aku masih bisa bertemu dengannya, saat perfom, event hand shake apalagi sekarang JKT48 sudah memiliki Theater sendiri. Jadi bisa Hi-Touch dengannya setelah menonton Theater. Walaupun itu semua tidak setiap hari aku lakukan, karena aku masih banyak jadwal kuliah. Dan lagi aku dan Veranda kuliah di salaha satu Universitas yang sama. Tapi .. saat dia ada jadwal kuliah dia selalu oleh 2 orang wanita yang sepertinya bertugas untuk menjaganya. Mungkin tidak ada seroang pun yang boleh mengusiknya selama dia masih menjadi member JKT48

Yah.. seorang remaja, jomblo, anak kuliahan, hidup sederhana itu yang sekarang aku alami. Tidak ada kelebihan berarti dalam hidupku.Tapi aku yakin suatu saat nanti kita bisa bertemu, Ve. Tapi entah oitu kapan dan entah bagaimana caranya. Entah kita bertemu lagi saat menjadi seorang teman kerja / menjadi pasangan kekasih / atau yang lain. Hanya tuhan yang tau

 -o0o-


Jessica Veranda Tanumihardja
We behind you to support you
Because we are VeLoved and Verandaddict for ever [Every and Any Where]
You always look beautifull with yous simple style
You always look beautifull with your smile
Always show you’re the best altought you fill tired
You are the best motivator in my life
We never tired to ypuppor you (My idol limited edition)

2 comments:

Terima Kasih Atas Kunjungan Anda. Semoga Artikel Kami Bermanfaat dan Menambah Wawasan Anda ^_^ Follow Us @JKT48youngFC dan @Fans_Of_Althea